Banjir yg melanda Polindesku tahun 2010
Polindesku saat dilanda banjir
Barang2 miliku yg tidak sempat diselamatkan
Musim hujan selalu membuat aku cemas.Maklumlah Polindes yang kudiami berjarak 100 meter dari muara sungai.Sejak aku mulai bertugas di desa ini sampai sekarang sudah 6 kali lebih aku menderita kebanjiran.Bahkan pernah dalam satu minggu terjadi dua kali banjir.
Yang repot saat kebanjiran adalah membersihkan sisa genangan yang bercampur Lumpur.Desaku yang terletak di hulu sungai menyebabkan banjir yang terjadi tidak terlalu lama,paling hanya 2 s/d 3 jam.Berbeda banjir yg melanda hilir sungai bisa berhari hari bahkan berminggu minggu air baru surut.
Pernah suatu ketika ,disaat jam 9 malam saat kami menonton TV,sambil berbaring dilantai,tiba2 kami melihat ada sesuatu yang bergerak dibawah pintu.Setelah dicek ternyata itu adalah air yg mau memasuki rumah.Spontan kami ambil apa saja yg ada disekitar kami untuk diamankan dan diletakkan di tempat yg lebih tinggi.Anakku yg sudah tertidur lelap segera kugendong keluar.Suamiku segera mengeluarkan sepeda motor dan mobil.Setelah semua barang diletakkan ditempat yg tinggi,dan dirasa tidak ada lagi yang kelupaan untuk diselamatkan,akhirnya seluruh pintu ditutup.Perlahan-lahan air mulai menggenangi polindesku,dan aku hanya bisa menatap sedih disaat air mulai menggenangi Polindesku.Anakku yg mashh terlelap tidur kubaringkan didalam mobilku yg diparkir di pinggir jalan.
Jam 1 dinihari air mulai surut,tibalah saat yang paling membuatku kesal yaitu membersihkan sisa endapan lumpur.
Jam 4 pagi barulah selesai membersihkan polindesku dari sisa sisa lumpur,dan akupun tertidur disertai badan panas dingin .
Kata kata bijak :
" Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu".
Amsal 27 : 19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar