Rabu, 30 Juni 2021

Uji Coba Rotor Clurit

 Post by Hotman Silitonga

 



 Shalom  Aleichem,

     Suatu ketika  blogger melihat sebuah video dimana seseorang  sedang mempraktekkan penggunaan rotor clurit yang di aplikasikan pada mobil lawas miliknya yang masih menggunakan system pengapian Platina. Rotor standart  pada mobil lawas tersebut  , diganti dengan rotor model clurit. Fungsi rotor delco sendiri adalah menditribusikan pengapian ke masing masing  busi pada mesin mobil. Karena rotor clurit ini bentuknya lebih panjang maka loncatan bunga apipun lebih panjang/lama , sehingga pembakaran pada ruang mesin menjadi lebih baik.  Dikatakan rotor clurit/arit karena bentuk rotor ini  seperti clurit/arit .

           Rotor model clurit agak jarang dijual dipasaran, salah satu cara untuk mendapatkannya  yaitu dengan membeli  secara online. Pada kesempatan ini blogger akan mencoba membuat sendiri saja untuk kemudian diaplikasikan pada mobil lawas milik blogger Suzuki Carry 1.0.

Rotor asli bawaan mobil blogger, blogger  lepaskan dan blogger simpan untuk antisipasi jika project ini gagal, Sebagai gantinya blogger gunakan rotor pengganti yang standar saja yang  harganya cukup murah . Yang penting berbahan kuningan/tembaga, karena tembaga merupakan penghantar listrik yang cukup baik.

            Selanjutnya ujung rotor pengganti blogger sambungkan dengan kabel listrik, kabel listrik  jenis tunggal ukuran 2.5 mm. Sebelum disambungkan/dipatri pada plat kuningan rotor,  kabel tersebut dikelupas terlebih dahulu kemudian di pipihkan dengan cara dipukul dengan pukul besi  dan kemudian dibentuk melengkung mengikuti lingkaran bagian dalam delco. Agar lengkungan rapi blogger menggunakan busur derajat sebagai mal nya.




             Kemudian kabel listrik yg sudah dipipihkan tersebut blogger patri dengan plat kuningan rotor . Karena rotor  selalu berputar,  dipastikan rotor  kondisinya tidak terlalu panas dan patrian dengan timah cukup aman. Sebaiknya sih di las dengan las  kuningan, tapi karena blogger nggak punya las kuningan blogger coba dengan cara dipatri saja dengan timah.





             Setelah dirasa patrian sudah cukup kuat dan lengkungannya sudah pas dengan lingkaran bagian dalam delco maka selanjutnya lakukan pengujian. Saat mesin mobil dihidupkan mesin berjalan normal, terdengar bunyi loncatan bunga api dari dalam delco , deras sekali bunyinya. Kayaknya sih terlalu deras . Saat mobil dijalankan pada putaran bawah mobil terkadang nyendat nyendat, tapi di putaran menengah ke atas nggak ada masalah.

            Menurut insting blogger sepertinya  bagian clurit rotor kepanjangan. Blogger kemudian memotong bagian clurit hingga di kisaran 40 derajat panjangnya. Kemudian lakukan tes ulang , suara loncatan api pada delco tidak sederas sebelumnya, kemudian tes jalan semua berjalan normal. Saat stasioner memang mesin mobil terasa lebih stabil atau istilah orang lebih Anteng…

            Ada juga pendapat yang mengatakan , menggunakan  rotor clurit dapat sedikit mengirit  BBM, karena pengapian lebih baik, tapi menurut blogger tidak terlalu signifikan,  kalaupun  BBM lebih hemat paling paling selisih beberapa ratus meter saja.

            Sudah beberapa kali mobil digunakan ke luar kota menggunakan rotor clutir ini dan sepertinya aman nggak ada masalah. Suara mobil sepertinya sedikit lebih halus/stabil sih menurut saya . Ok Friend demikian sedikit uji coba tentang rotor clurit yang blogger lakukan hari ini , semoga bermanfaat, Salam………..

Kata kata bijak :

“ Jangan bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok,  supaya TUHAN tidak melihatnya dan menganggapnya jahat, lalu memalingkan murkanya dari pada orang itu. Amsal 24 : 17-

“ Apakah gunanya uang di tangan orang bebal untuk membeli hikmat, sedang ia tidak berakal budi? Amsal 17:16

 

           

                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar