Kamis, 24 Desember 2015

PELATIHAN APN



                  




                   Saat ini sepertinya ada keharusan bagi seorang bidan untuk mengikuti Pelatihan APN  ( Asuhan Persalinan Normal ).Sebelum tahun 2005 rasanya  tidak ada yang namanya APN.Ku coba searh di google apa dasarnya seorang bidan harus mengikuti APN.Toh Pendidikan Bidan itu sendiri adalah Pendidikan  APN,tapi tak kutemukan.Hanya selentingan  isu  yg kudengar,dasarnya adalah menurunnya kwalitas lulusan pendidikan kebidanan,sekalipun saat ini  bidan sudah  lulusan  DIII.
                  Sebelum tahun 2000 Menjadi Bidan merupakan Profesi yang cukup menjanjikan,lulusan pendidikan bidan bisa langsung bekerja walaupun hanya sebagai Bidan Kontrak/PTT.Animo masyarakat yang tinggi untuk menjadi bidan membuat orang yang berjiwa bisnis  melihat pendidikan kebidananan merupakan  sebuah peluang usaha yang cukup menjanjikan.Akhirnya sekolah kebidanan tumbuh bak jamur di musim hujan.
                   Rendahnya pengawasan terhadap pendidikan ini mengakibatkan output yang dikeluarkan menjadi  menurun.
Harusnya pihak yang memberikan ijin , bertanggung jawab atas output yang dikeluarkan.Kalau nggak mampu mengawasi,lebih baik nggak usah memberi ijin.
                  Pada bulan ini aku ditawari mengikuti Pelatihan APN,yang dianggarkan oleh Din-Kes Kabupaten Muratara,Institusi dimana aku bekerja.Aku kira aku sendiri yang belum mengikuti Pelatihan APN di UPT tempat ku bekerja.Ternyata cukup banyak yang belum mengikuti APN,dan mereka lebih senior dari aku wkwkwkwk.Semuanya Alumni Bidan Desa dan Jebolan D1……yah…Beginilah Nasib Bidan Desa apalagi yang jauh dari akses…Jangankan urusan Pelatihan…..Urusan Naik Pangkat pun sering tertinggal….Bidan yang lain udah jadi Letnan,sementara bidan desa banyak yg masih kopral….wkwkwkkwkw.
                  Pelatihan APN yang kuikuti bersama teman yang lain sifatnya Free/Gratis.Suatu kebijakan yang bagus yang diambil oleh Din-Kes Kab Muratara.Pelatihan dilaksanakan dari tanggal 14 s/d 22 Des 2015.



Memang sebaiknya Pelatihan yang bertujuan meningkatkan kwalitas pelayanan kepada masyarakat harus Free/Gratis,tidak dibebankan kepada Bidan.Cukup berat bagi Bidan Desa mengeluarkan dana 3-4 juta untuk mengikuti pelatihan ini,apalagi sebelum adanya Pelatihan  APN ,mereka  ini sudah belasan tahun malang melintang bertugas di desa dengan penuh keterbatasan baik sarana maupun prasarana.Tak jarang prinsip “Tak Ada Rotan, Akar pun Jadi” sering diterapkan karena terbatasnya  sarana dan prasarana tersedia .Pepatah mengatakan : Pengalaman Adalah Guru Yang Terbaik.
                Kedepan ada baiknya jika Pelatihan APN ini sesuatu yang wajib bagi Bidan,dimasukkan saja dalam kurikulum dasar/utama pendidikan kebidanan.  
Demikian juga Uji Kompetensi dan Registrasi,dilakukan ketika mereka mau kelulusan.Sehingga ketika seorang Calon Bidan sudah lulus mereka sudah siap kerja.Kalau sekarang ini sih nampaknya lulusan kebidanan bukannya siap kerja tapi siap nganggur :D .Bagaimana nggak nganggur saat lulus belum punya STR,Tidak Punya Sertifikat APN,Lulus Uji Kompetensi.
Tanpa itu semua seorang Bidan tak lebih statusnya hanya sebagai Baby Sister atau pembantu/cleaning service di Klinik/RS,kecuali yang beruntung  bisa menjadi PNS. 

Rujukan :

http://health.kompas.com/read/2014/01/31/1153108/Kualitas.Bidan.Indonesia.Diragukan.



 Kata-Kata Bijak :

" Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang"Amsal 13:20
 " Kebenaran menjaga orang yang saleh jalannya, tetapi kefasikan mencelakakan orang berdosa".  Amsal 13:6

Tulisan lainnya :
http://polindesmuarakasih.blogspot.com/2015/01/asuhan-persalinan-normal.html
http://polindesmuarakasih.blogspot.com/2015/01/polindesku-yang-sering-kebanjiran.html


                


     
                 
                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar