Minggu, 15 Mei 2016

BIDAN DESA, POLITIK DESA




          Apa yang ada di benak anda ketika mendengar kata “POLITIK”.Sebagian orang menganggap Politik,identik dengan bagi bagi kekuasaan.Ada  juga yang menganggap politik identik dengan bagi-bagi duit.Sebagian lagi mendengar kata Politik-pun  sepertinya  ngeri2 sedap.
           Mudah-mudahan anda bukan termasuk korban politik.Kalau anda  korban politik pengobatannya susah,butuh waktu yang lama,mungkin perlu berobat jalan setidaknya lima tahun  ha ha ha :D.
           Kalau beberapa waktu yang lalu tensi di beberapa propinsi kabupaten/kota meningkat akibat pergolakan politik pemilihan kepala daerah ,kini tensi itu beralih ke politik lokal/desa.Termasuk desa dimana saya berdomisili.
Beberapa calon kepala desa mulai mempersiapkan diri untuk mengikuti kontestasi ini.
Mengacu pada Permendagri No 112 Tahun 2014,pada bab V pasal 48 berbunyi , bahwa Biaya Pemilihan Kepala Desa dibebankan kepada APBD kab/kota,Dengan adanya aturan baru ini otomatis  biaya untuk mencalonkan diri sebagai calon Kepala Desa semakin ringan,sehingga banyak orang memberanikan diri menjadi calon kepala desa.

Walau demikian calon kepala desa tetap saja harus mengeluarkan uang untuk biaya sosialisasi,kampanye,dan makan minum :D .
           Lalu apa hubungannya Bidan Desa dengan Politik Desa ? Walaupun Bidan Desa secara structural merupakan perpanjangan tangan dari Puskesmas namun dalam tugas sehari-hari tetap harus berkoordinasi dengan kepala desa.Kepala Desa yang baik pasti akan mendukung semua program-program kesehatan yang dilaksanakan di desanya baik secara moril maupun materil.
           Seperti diketahui  tahun ini tahun ke dua diluncurkannya  ADD ( Anggaran Dana Desa ).
Sebagaimana APBN/APBD besaran alokasi dana ADD untuk program  kesehatan menunjukkan tingkat kepedulian terhadap kesehatan itu sendiri.Semakin besar dana kesehatan semakin besar pula perhatian terhadap kesehatan masyarakat.Sayangnya pada penggunaan dana ADD perdana ini tidak satu rupiahpun dana mengalir  ke Posyandu di desa ini.
           Politik adalah alat untuk mencapai tujuan yaitu kekuasaan.Ditangan orang bijak kekuasaan bisa menjadi alat penolong/penyelamat masyarakat.Tetapi ditangan orang otoriter kekuasaan bisa menjadi alat penghancur/pembunuh.
           Saya hanya bisa berharap suksesi kepemimpinan di desa ini,juga di desa desa lain,bisa berjalan dengan baik,jujur dan adil.Dan yang terpenting terpilihnya Kepala Desa yang mempunyai rasa peduli terutama terhadap kesehatan warga,baik warga yang mendukung maupun tidak mendukung saat Pilkades serta terjalin kerjasama yang baik terutama dengan para Bidan Desa yang nota bene adalah mitra Kepala Desa dalam rangka menjalankan program-program kesehatan di desa.Salam….. 

Kata kata bijak :

“ Seperti singa yang meraung atau beruang yang menyerbu, demikianlah orang fasik yang memerintah rakyat yang lemah”. Amsal 28:15

“Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman”. Amsal 28:20    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar