Post by Hotman
Silitonga.
Shalom Aleichem
Sebelumnya ijinkanlah blogger
mengucapkan selamat Tahun Baru bagi seluruh sahabat polindes dimanapun berada,
semoga di tahun baru ini segala sesuatunya bisa menjadi lebih baik lagi.
Pada kesempatan kali ini blogger mo sedikit menulis mengenai penggunaan Ban Motor Tubeless/ban
motor tanpa menggunakan ban dalam ( tube ) yang blogger lakukan beberapa waktu
lalu.
Lima
bulan lalu , tepatnya di bulan Agustus
blogger memutuskan untuk
mengganti ban belakang sepeda motor milik blogger dari ban yang menggunakan ban dalam (tube ) menjadi menggunkan ban yang tanpa ban dalam atau
tubeless.
Ini untuk pertama kalinya blogger menggunakan ban tipe tubeless.
Dari cerita beberapa teman, salah satu kelebihan dari ban tipe tubeless adalah
saat ban tertusuk paku atau benda tajam lainnya ban tidak langsung kempes, dengan catatan paku atau barang tajam yang menusuk ban
tersebut tidak langsung dicabut, atau dibiarkan saja menancap disitu sampai
ditemukan tukang tampal ban. Bahkan sepeda motor masih bisa dikendarai puluhan
kilometer.
Blogger cukup sering mengalami kebocoran ban dalam perjalanan, dan ini cukup
mengganggu bagi blogger. Pekerjaan sering terhambat akibat proses penambalan ban yang bisa memakan waktu 20 s/d 40 menit, belum lagi
jika antri, bisa butuh waktu lebih lama.
Mengingat perjalanan blogger yang
sering cukup jauh, blogger menjadi tertarik untuk mencoba menggunakan ban tubeless ini. Kebetulan sepeda motor yang
blogger gunakan mendukung untuk menggunakan ban tipe tubeless.
Ada beberapa catatan
saat bloger hendak menggunakan ban tipe tubeless ini, antara lain :
-
Ban tubeless hanya bisa digunakan pada
sepeda motor yang menggunakan velg CW ( casting Wheel )/velg racing, sementara
pada velg yang menggunakan jari jari tidak bisa menggunakan ban type tubeless
ini, dikarenakan angin/udara dapat
keluar dari celah jari jari yang masuk ke velg.
-
Dari segi harga, ternyata ban tipe tubeless jauh lebih mahal dari harga ban
non tubeless. Selisihnya bisa mencapai 50-70 ribu rupiah dengan tipe dan ukuran
yang sama. Bahkan untuk merek merek tertentu harganya jauh lebih mahal. Uang 50-70 ribu bisa dipergunakan untuk membeli 2 buah ban dalam,
jika menggunakan ban non tubeless. Bisa dimengerti mengapa di jalanan tidak
terlalu banyak sepeda motor yang menggunakan ban tipe tubeless.
-
Saat pertama menggunakan ban tipe
tubeless, tekanan angin ban biasanya cukup tinggi agar ban dapat menempel
dengan rapat pada velg sepeda motor.
Jika tidak rapat maka udara dapat merembes dari sela sela ban dan velg dan
menyebabkan ban cepat kempes. Akibat tekanan angin yang cukup tinggi, bantingan
sepeda motor saat melewati jalan rusak atau berlubang sangat terasa pada tubuh
pengendara. Bagi sepeda motor yang shock absorbsernya udah rada mati/keras
pegasnya, sebaiknya tidak menggunkan ban tipe tubeless.
-
Untuk keawetan penggunaan ban ,blogger
pikir hampir sama saja tingkat penggunaannya dengan ban luar non tubeless.
Ok friend, seperti biasa blogger akan mencoba memasang
sendiri ban tubeless pada sepeda motor blogger. Untuk memsasang ban tubeless
diperlukan semprotan angin yang cukup
kencang agar ban cepat mekar dan
menyatu dengan velg, untuk itu diperlukan kompresor.
Sebelumnya pasang terlebih dahulu klep/pentil
khusus tubeless pada velg sepedamotor
lalu pasang ban tubeless dan
beri angin yang cukup kencang agar ban segera mekar dan menyatu dengan
velg . Setelah ban menyatu, beri air pada sambungan ban dan velg untuk memantau
adanya kemungkinan kebocoran pada proses pemasangan. Selesai sudah pemasangan
ban tubeless . pasang kembali ban tersebut pada sepeda motor
Selama lima bulan penggunaan sampai
review ini blogger tulis, ban tubeless
yang blogger gunakan belum pernah mengalami kebocoran selama di perjalanan. Perjalanan blogger sendiri sekitar 1200-1500
KM per bulannya. Sampai saat ini kondisi ban masih cukup baik.
Ok friend demikian sedikit
ulasan menggenai penggunaan ban tubeless yang blogger gunakan saat ini. Salam.
Tulisan lainnya :
http://polindesmuarakasih.blogspot.com/2015/06/pria-wanita.html
Kata kata bijak :
Tulisan lainnya :
http://polindesmuarakasih.blogspot.com/2015/06/pria-wanita.html
Kata kata bijak :
. “ Upah pekerjaan
orang benar membawa kepada kehidupan, penghasilan orang fasik membawa kepada
dosa.”Amsal 10:6
"Ingatlah, jangan kamu melakukan
kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian,
kamu tidak beroleh upah dari Bapamu ( Allah ) yang di sorga.”
Matius 6 : 1