( Edisi
Belajar Investasi )
Post by Hotman Silitonga
Shalom
Aleichem
Beberapa tahun belakangan blogger mencoba
untuk mulai belajar menabung. Targetnya tidak terlalu besar yaitu sekitar 100 juta.
Menabung
sepertinya mudah, tetapi dalam
perjalanannya cukup sulit, banyak godaan
dan hambatan yang dialami. Bagi anda yang mempunyai penghasilan besar mungkin
uang 100 juta bisa di dapatkan dengan mudah dan uang jumlah segitu juga nggak terlalu banyak nilainya, tetapi bagi blogger yang pegawai
rendahan, uang segitu itu merupakan
sesuatu yang luar biasa.
Ada banyak pengorbanan yang blogger
lakukan demi menabung tersebut, mulai dari mengorbankan pendidikan, karier,
kenikmatan hidup, hingga blogger pernah
direndahkan dan disangka “ cleaning service
“ karena mungkin pakaian yang dikenakan blogger kumal/jelek karena blogger jarang beli baju :D
, atau mungkin wajah blogger memang wajah orang miskin..wkwkwk :D.
Setelah melewati perjuangan yang cukup
berat serta atas anugrah dari Yang Di Atas akhirnya terkumpul juga uang 100
juta. Pertanyaan timbul, untuk apa uang
itu ?
Setelah memilikki rumah, biasanya sebuah
keluarga mulai melirik kendaraan bermotor
. Setelah memilikki sepeda motor , pasti mo beralih ke mobil..dan hal itu
lumrah dan ini juga terjadi pada diri blogger.
Awalnya beli mobil murah...lalu lanjut beli atau ganti ke mobil
high class. Sampai di kalimat terakhir
ini, blogger terhenti dan mulai melakukan kalkulasi. Blogger memang punya mobil, tapi mobil murahan
dan jadul. Dari segi GENGSI, mobil blogger memang kalah GENGSI.....saking jadulnya banyak orang pusing
dengan blogger dan menyuruh blogger
untuk mengganti saja tuh mobil, karena
mobil itu udah ketinggalan jaman, padahal
blogger sebagai pemilik nggak pernah
pusing mikirin mobil tersebut...:D .
Adanya uang 100 juta ditangan, sempat terlintas juga di pikiran blogger, bagaimana kalau uang
100 juta ini dipakai untuk tukar tambah
mobil, dari mobil jadul ke mobil yang lebih baru dan gress, kan KEREN
tuh, nggak kalah GENGSI....So Pasti blogger juga akan terlihat lebih
MUDA dan KEREN jika turun dari mobil yang bagus :D
Namun disisi lain hati kecil
blogger berkata, hidup blogger pas pasan,
jika uang tersebut dibelikan mobil bukankah itu artinya hidup blogger nggak ada
perubahan, tetap saja pas pasan. Kenapa
nggak diinvestasikan saja uang tersebut . Hasil investasi kan besar
harapan bisa sedikit membantu melonggarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Rumah Tangga (
APBRT ) blogger yang rada pas pas an. Terjadi dilema antara Gengsi dan
Investasi.
Dan akhirnya blogger lebih memilih
menginvestasikan saja uang tersebut. Nggak
apa apa pake mobil jadul seng penting dapure lancar mantul
ngebul.. :D
Timbul pertanyaan baru, kemanakah
uang tersebut di investasikan ? Blogger berkeinginan investasi ini tidak
merepotkan dan membebani aktifitas blogger. Maunya blogger saat ini adalah
pulang kerja istirahat tidur. Blogger
mulai mencoba untuk melakukan cooling
down kehidupan blogger . Apa yang diberikan Tuhan itulah yang terbaik
bagi blogger.
Lalu investasi apa yang cocok
dengan keinginan blogger yang seperti ini ? Sementara blogger juga mengharapkan adanya
penghasilan tambahan setiap bulan mengingat kehidupan blogger yang juga pas pas an.....beli kebun,
beli emas, beli saham, beli rumah, dagang , atau deposito?
Kalau beli kebun harus rajin
dikontrol...nggak cocok bagi blogger, beli emas nggak ada hasil bulanan...juga
nggak cocok, beli saham sama saja nggak ada hasil bulanan, beli rumah/tanah uang nggak cukup dan susah
mencari lokasi yang cocok, kalau dagang so pasti repot, blogger nggak bisa
istirahat, jika di deposito bunganya terlalu
kecil. Jadi investasi mana yang mo dipilih ?
Belakangan ini pemerintah cukup gencar menawarkan Surat
Berharga Negara ( SBN ) Ritel yang bisa dibeli secara perorangan dan online. Jenisnya banyak mulai dari SBR ( Saving Bonds Ritel ), ST ( Sukuk Tabungan ), ORI, dll. Ada imbal
hasil bulanan yang diberikan setiap bulan. Imbal hasil lebih besar dari deposito serta ditambah
embel embel INVESTASI BERSAMA MEMBANGUN NEGERI . Dari sisi keamanan SBN ini
dijamin negara keamanannya.
Blogger pun jadi tertarik
kemudian mempelajarinya serta memutuskan untuk membeli SBN Ritel berupa SBR
dan ST secara online . Imbal hasil yang diberikan saat
blogger invest cukup menarik yaitu diatas 7.5 % /tahun, jauh diatas bunga deposito yang dibawah 6 %.
Kalau bunga deposito dikenai pajak 20% sementara bunga SBR/ST ini cuma dikenai pajak
15%. Jadi besaran imbal balik bulanan
yang di terima blogger dengan investasi
100 juta adalah : 7.5 % pertahun x 100
juta dibagi 12 bulan dikurangi pajak 15
% didapatkan hasilnya sekitar 530.000/bulan.
Kecil sih hasilnya bila dibandingkan
kalau uang tersebut diinvestasikan pada kebun, dagang, dll, namun disisi lain , blogger dapat bekerja dan
beristirahat tidur siang dengan tenang.
Adanya pendapatan tambahan sebesar 530.000
per bulan cukup membantu melonggarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Rumah
Tangga ( APBRT ) blogger yang sering terasa pas pasan..
Beberapa tahun kedepan blogger
bercita cita ingin menaikkan pendapatan
tambahan ini dari 530.000/bulan menjadi 1 jutaan perbulan. Jika tercapai, ini artinya blogger mendapat
tambahan penghasilan setara Tunjangan Jabatan Esselon III pada PNS.
Tapi
berhasil tidaknya cita cita tersebut tergantung pada yang DI ATAS, jika yang DI ATAS mengasihi blogger, semua akan berjalan
lancar, tp jika yang DI ATAS berkehendak lain ....yah apa boleh buat, mungkin
yg DI ATAS mempunyai tujuan yg lain dalam kehidupan blogger.
Pulang kerja blogger tertidur, tiba tiba Hp blogger berdering, blogger terbangun dan
melihat ada pesan notifikasi di Hp blogger. Sebuah @mail masuk yang
memberitahukan bahwa imbal hasil atas investasi blogger bulan ini sudah
dikirimkan ke rekening blogger dan blogger dapat mengeceknya lewat ATM.
Duh senangnya...perjuangan dan
keputusan blogger nggak sia sia, sekarang blogger ada sedikit penghasilan
tambahan untuk membantu melonggarkan ekonomi
rumah tangga blogger, Salam...
Kata kata bijak :
“Karena
akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa
orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai
duka” (1 Timotius 6:10).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar