Post by Hotman Silitonga
Hati
siapa yang tidak merasa sedih jika orang
yang kita kasihi,yang dahulunya sehat,tiba-tiba tidak bisa melihat.Kemana-mana
harus dituntun.
Itulah yang terjadi pada salah satu keluargaku.Sejak pensiun
dari bekerja beberapa tahun yang lalu,penglihatan orang tuaku mulai terganggu.Dahulu ketika masih aktif
kerja,orang tuaku selalu berjalan kaki 1 Km dan naik angkot 7 Km menuju tempat
kerja,demikian pula saat pulang kerja di siang hari.
Semenjak pensiun,aktifitas sehari-hari ini hanya dirumah
saja bersama anak cucu-cucunya.Akibatnya gula darahnya menjadi naik.
Selang
beberapa tahun setelah pensiun ,timbul rasa kebas pada kaki dan telapak tangan,serta
sering timbul gatal-gatal pada tubuhnya.
Iseng-iseng
kubeli alat tes gula darah,dan melakukan pengecekan,ternyata kadar gulanya
sudah mencapai 450 mg/dl .Ini pertanda bahwa orang tuaku mengidap diabetes/kencing
manis.Idealnya kadar gula sewaktu adalah max 200 mg/dl.
Sebelumnya
tidak terdeteksi ada penyakit gula.Akupun mulai menganjurkan agar orang tuaku
melakukan diet,sesuai pengetahuan yang kumilikki.Namun itu tidak banyak
membantu,sebab menurut analisisku kadar gulanya sudah sangat tinggi.Untuk orang
dengan kadar gula sudah diatas 300mg/dl,sangat sulit untuk menjadi normal tanpa
bantuan obat-obatan,apalagi orang tuaku usianya sudah 68 tahun,ada kemungkinan sudah terjadi
penurunan fungsi pada pankreasnya,sehingga kemampuan untuk menghasilkan hormone Insulin menurun.
Tiga tahun
belakangan perlahan tapi pasti penglihatan orang tuaku,mulai menurun dan enam
bulan belakangan tidak bisa melihat dengan jelas.Yang terlihat hanya banyangan
hitam dan putih saja.
Tiga tahun lalu sebenarnya sudah ku coba membawa ke RS,di
poli mata orang tuaku di diagnosa menderita katarak dan kemudian di rujuk ke
bagian penyakit dalam untuk masalah DM yang dideritannya dan kemudian diberi
obat –obatan penurun gula darah.
Setelah
obat diminum,pada tengah malam tubuhnya menjadi gemetar dan menggiggil dan mau
pingsan,sepertinya ini tanda-tanda bahwa gula darahnya anjlok ( Hipoglikemi )dan segera diberi teh manis dan biskuit.Beberapa jam kemudian
tubuhnya mulai terasa membaik,tetapi ortu ku mengeluhkan penglihatannya kok
tambah kabur.
Akupun
jadi bingung, apa tindakan selanjutnya.Kuputuskan obat tetap diberikan tetapi untuk
malam hari diberi setengah dosis saja.Dan semuanya berjalan baik,tetapi
kemudian timbul masalah baru,ortu menjadi sulit BAB setelah mengkonsumsi obat ,padahal
sudah setengah porsi lebih makanannya setiap hari terdiri dari sayur dan
buah.Akhirnya obat-obatan untuk smentara dihentikan,Cuma mengandalkan diet
saja.Kadar gula darahnya hanya mampu mencapai 300-350 mg/dl.
Melihat kondisi ortuku yang semakin hari
makin menyedihkan,semangatku bangkit lagi.
Mulai dari awal lagi.Ke RS ke bag mata,dokter spesialis mata
menyarankan agar gula darahnya di normalkan dahulu baru kemudian bisa dioperasi,ortuku
di rujuk ke penyakit dalam,dari sini diberi obat penurun gula darah.Gula darah
ortu ku naik lagi di posisi 400mg/dl,sebab
tidak lagi mengkonsumsi obat.
Hari
pertama dan kedua tidak ada masalah,obat kuberikan setengah dosis dahulu untuk
mencegah segala kemungkinan.BAB nya cukup lancar dengan pemberian buah papaya.Cek
gula darah sudah mendekati 200 an.Tapi target idealnya gula darah sewaktu-waktu
diperiksa adalah dibawah 200 mg/dl .Akhirnya kunaikkan lagi sesuai dosis,esok
paginya ortu tidak bangun-bangun,sepertinya pingsan,cek gula darahnya hanya
dikisaran 100 mg/dl,sebenarnya masuk kategori normal,tetapi tubuhnya tidak
kuat,dan akhirnya pingsan tak sadarkan diri.
Segera
dibawa ke IGD RS.Di RS sempat di cek kadar gulanya tinggal 46 mg/dl .
Langsung dibri oksigen,infuse glukosa dan diberikan larutan
gula,perlahan mulai sadar,cek gula darah sudah di 200 an.Dirawat satu malam dan
pulang.Ortuku sempat di periksa oleh dokter mata,dan mengatakan minggu depan
kalau gula darahnya normal akan dilakukan tindakan operasi.
Setelah sempat masuk UGD,hari berikutnya setiap dicek pagi hari kadar
gulanya hanya 60 mg/dl ,dan beliau baik-baik saja.Aneh juga…….mungkin tubuhnya
sudah bisa menyesuaikan diri yah…
Setelah 1 minggu akhirnya dokter mata melakukan tindakan operatif
terhadap salah satu mata ortuku.Beruntung ortuku tidak ada riwayat hypertensi
dan glaucoma/tekanan bola mata yang
tinggi.
Operasi berjalan lancar,namun ada rasa gelisah, apakah
penglihatannya bisa pulih kembali,serta lukanya bisa sembuh dengan baik
disamping faktor DM, juga umurnya yang
sudah memasuki usia 68 tahun.Tapi aku percaya : Tidak Ada Yang Mustahil Bagi
Tuhan.
Tiga jam sesudah operasi perban langsung dibuka oleh dokter mata,dan diberikan obat tetes.
Namun ortuku belum berani membuka matanya.Kemudian perban
dipasang kembali.,dan ortuku diperbolehkan pulang.Baru esok harinya perban
dibuka karena matanya harus terus diberi tetesan anti biotik dan obat tetes
yang lain..Saat ditanya bagaimana penglihatannya saat ini,dijawab
penglihatannya masih terasa silau,tapi sudah
membaik.Genap 1 minggu penglihatnnya bertambah
baik.Beliau sudah bisa melihat wajah cucu-cucunya dengan cukup jelas.Berjalan pun
tidak perlu dituntun lagi,dan sudah bisa mandiri.
Sudah bisa beraktifitas ringan kembali,kiranya Tuhan memberkati beliau di masa tuanya.
Masih ada rasa kekhawatiran karena sudah 2 minggu
lebih setelah dioperasi,seputaran kelopak matanya masih ada kemerahan.Kadar
gula darah selalu dimonitor dan masih dibawah 200 mg/dl.Semoga saja proses
penyembuhannya bisa berjalan dengan baik..Tidak menutup kemungkinan di
bulan-bulan mendatang mata yang satunya lagi bisa diperbaiki penglihatannya.
Berdasarkan
pengalaman diatas, maka jika ada anggota keluarga anda ada yang menderita kencing manis/Diabetes/DM, hal
utama yang harus anda usahakan adalah memiliki alat ukur gula darah
sendiri.
Saat ini
alat ukur gula darah tidak terlalu mahal.Lima tahun yg lalu saya beli alat ukur gula darah digital harganya
sekitar 400 ribuan.Dua tahun yg lalu saya beli lagi satu unit ,harganya sudah
turun dibawah 300 ribuan.Alat ukur ini untuk 3 jenis pengukuran yaitu glukosa,asam
urat dan kolesterol ( GCU ).Terakhir saya lihat alat ukur khusus untuk gula darah
saja, harganya sudah ada yang dibawah 200 ribuan, sudah termasuk stik untuk
10-25 kali pengukuran.Jauh dibawah harga
HP yang anda gunakan untuk searching tulisan ini😍✋👍
Keuntungan anda bila mempunyai alat ukur gula darah sendiri
adalah :
-
Hemat waktu,biaya,efektif dan efisien,terutama jika
anda jauh dari fasilitas kesehatan
-
Anda dapat memonitor keberhasilan diet yang
dijalankan,jika memang melakukan diet.
-
Anda dapat menyesuaikan dosis obat dengan kadar gula
darah.
Selain itu penderita DM juga harus membatasi makanan yang
banyak mengandung karbohidrat dan lemak,serta bumbu masakan yg berlebihan.Perbanyak
makanan yang banyak mengandung serat,seperti sayur dan buah untuk memberi rasa
kenyang.
Nama Bahan
Pangan
|
Energy
|
Karbohidrat
|
Nasi
|
178
|
40.60
|
Mie Ayam
|
360
|
49.87
|
Ubi Jalar Rebus
|
74
|
16.60
|
Jagung Muda Kuning Rebus
|
147
|
31.50
|
Kentang
|
83
|
19.10
|
Talas
|
98
|
23.70
|
Tepung Terigu
|
333
|
77.20
|
Gula Pasir
|
364
|
94
|
Gula Aren
|
368
|
95
|
|
|
|
Beberapa bahan makanan dan besaran kandungan karbohidrat ( yg akan
diubah menjadi gula darah oleh tubuh ) yang terdapat dalam makanan sehari-hari.Untuk
lebih lengkap bisa anda search di google dengan kata kunci DKBM.
Penderita
DM juga sebaiknya berolah raga ringan secara teratur 3-4 kali
seminggu,usahakan sampai keluar keringat.Olahraga diperlukan untuk membakar
kadar gula berlebih yang ada dalam darah
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada dr M.Hatta
SpM dan dr Ardianto SpD,yg telah membantu memperbaiki penglihatan orang tua saya.
Salam…….✋👌
Kata kata bijak :
“ Jikalau engkau bijak, kebijakanmu itu bagimu sendiri, jikalau engkau
mencemooh, engkau sendirilah yang akan
menanggungnya.”Amsal 9:12
“Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang
menjadi kekejian bagi hati-Nya:
mata sombong, lidah dusta,
tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, hati yang membuat
rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan, seorang saksi dusta yang
menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara”.Amsal
6:16-17