Saat obrolan kosong tentang,seorang pria yang ingin menambah
istri lagi/menikah lagi,seorang teman pria nyeletuk bicara “ nggak
apa-apa,wanita kan
lebih banyak dari pria, jumlah wanita 2 atau 3 kali lipat dari pria “ 😀👌 .Ucapan
seperti ini bukan sekali ini saja kudengar.Dan banyak orang mempercayainya.Aku
sendiri tidak terlalu percaya bahwa jumlah wanita melebihi dari pria bahkan
sampai 2 atau 3 kali lipat.
Banyak faktor yang menyebabkan bahwa cukup sulit jumlah
wanita melebihi pria,terkecuali untuk kasus-kasus tertentu,seperti peperangan
yang hebat dan berlangsung lama.
Pada awal 2013 ketika menyusun target kerja,aku mendapati
jumlah penduduk di desa,di wilayah kerja polindesku 630 pria dan 570
wanita.Lebih banyak pria dari wanita.Sementara dugaanku mungkin banyak pria
dari daerah lain yang mungkin merantau mencari kerja di desa ini.
Pada tahun ini 2015 ketika menyusun target kerja polindesku kembali aku mendapati jumlah pria 619 dan
wanita 564,pria jumlahnya lebih banyak dari wanita.Data di tingkat kecamatan
pun menunjukkan hal yang sama,walaupun selisihnya pria lebih banyak dari wanita
sekitar 800an jiwa.
Penasaran,aku pun mencoba mengunjungi situs Badan Pusat
Statistik.Dan ternyata benar,untuk tingkat nasional jumlah pria memang lebih banyak
dari wanita.Pada tahun 2013 persentase jumlah pria 50.25 % dan Wanita 49,75
%.Jika jumlah penduduk terakhir 2014 berjumlah 252 juta lebih,berarti jumlah
pria : 126.630.000 jiwa dan wanita 125.370.000.Jadi pria lebih banyak sekitar
1.260.000 jiwa dari wanita.
http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1601
Menurutku ada beberapa hal yang membuat sulit jumlah wanita
melebihi pria :
-
Wanita memiliki resiko kematian lebih tinggi dari pria
dalam hal penyakit yang berhubungan dengan organ reproduksi seperti kanker rahim,kanker payudara,kanker ovarium yang
tidak terdapat pada pria. Pria mempunyai kemungkinan terkena kanker
prostat,tetapi kasusnya sangat jarang.
-
Wanita mempunyai resiko kematian saat melahirkan yag
tidak terdapat pada pria,walaupun jumlahnya kecil tetapi tetap berdampak kepada populasi jumlah
wanita.
-
Jenis kelamin bakal janin yang akan dilahirkan sedikit
banyak dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi.Orang2 tua jaman dahulu
menyarankan pasangan suami istri,jika ingin mempunyai anak laki laki maka
pasangan suami istri,sang suami harus lebih banyak mengkonsumsi protein hewani
seperti daging dan telur,sementara si ibu harus banyak mengkonsumsi
sayur-sayuran dan buah
Membaiknya ekonomi
Negara,menyebabkan tingkat konsumsi daging dan telur meningkat,sementara para
wanita mulai mempunyai sedikit waktu dan biaya untuk merawat tubuhnya.Umumnya wanita ingin
tubuhnya terlihat langsing.Agar selalu terlihat langsing mereka sedikit melakukan
diet,menghindari/mengurangi lemak ( Daging ) serta meningkatkan makan
sayur-sayuran serta buah.
Keadaan ini otomatis mempengaruhi
jenis kelamin bakal janin yang nantinya akan dikandung para wanita
tersebut.Walaupun mungkin ini masih DEBATABLE…tapi saya sangat yakin makanan
mempengaruhi jenis kelamin bakal janin yang akan dilahirkan
Banyak orang berpendapat perang menyebabkan kematian para
pria,dan otomatis jumlah wanita lebih banyak.Tapi dalam peperangan bukan
berarti wanita tidak ada yang menjadi korban.Bukan rahasia lagi dalam
peperangan sering para wanita dan anak dijadikan benteng/tameng hidup.Banyak
wanita diperkosa,mereka yang menolak dibunuh,yang diperkosa kemudian depresi
akhirnya bunuh diri.
Terlepas dari itu semua, satu hal yang pasti saat ini di
Negara kita jumlah Pria lebih banyak dari Wanita( Pria > Wanita ).
Nampaknya bagi para pria yang masih JOMBLO,kedepannya mereka harus bekerja ekstra keras untuk
mendapatkan teman hidupnya 😀✋.
Bagi para pria yang
beruntung telah memiliki teman hidup,rawat dan jagalah istrimu terutama saat
hamil,agar engkau tidak kehilangan dia untuk selamanya.
Kata-Kata Bijak :
" Siapa berjalan dengan jujur, takut akan TUHAN, tetapi orang yang sesat jalannya, menghina Dia." Amsal 14:2
" Dalam besarnya jumlah rakyat terletak kemegahan raja, tetapi tanpa rakyat runtuhlah pemerintah". Amsal 14:28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar